Kendari, Linksultra.com – Dalam menghadapi tantangan inflasi daerah, Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan terobosan melalui inovasi teknologi. Salah satu langkah strategis yang dikembangkan adalah aplikasi LAPALAPA, sebuah sistem digital untuk memantau kebutuhan pokok masyarakat, termasuk harga, ketersediaan, dan pola konsumsi di 17 kabupaten/kota di Sultra.
Aplikasi ini dirancang untuk mendukung kepala daerah dan pemangku kebijakan dalam mengambil langkah strategis pengendalian inflasi. Data yang dihimpun berasal dari hasil koordinasi dengan bagian perekonomian di seluruh kabupaten/kota, kemudian diolah menjadi informasi relevan. “Aplikasi LAPALAPA memberikan notifikasi real-time terkait fluktuasi harga kebutuhan pokok. Namun, kami menyadari bahwa masih diperlukan pengembangan lebih lanjut agar data yang disajikan lebih akurat dan informatif,” ungkap Kepala Biro Administrasi Perekonomian Sultra, Abdul Rajab, ST, M.Si.
Sebagai langkah penguatan, Abdul Rajab memperkenalkan proyek perubahan bertajuk SIAPA INDAH (Sinkronisasi Pengendalian Inflasi Daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara). Proyek ini bertujuan meningkatkan koordinasi antara pemangku kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sekaligus menyempurnakan fungsi aplikasi LAPALAPA agar lebih responsif terhadap dinamika inflasi.
Salah satu fokus pengembangan adalah visualisasi data, termasuk penyediaan grafik perkembangan harga dan stok kebutuhan pokok serta data harga per komoditas secara rinci. Hal ini diharapkan mempermudah analisis dan pemahaman pengguna, baik dari pemerintah maupun masyarakat. “Kami ingin memastikan aplikasi ini tidak hanya menjadi alat statistik, tetapi juga mampu memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi kebutuhan pokok dan inflasi masyarakat di Sultra,” tambah Abdul Rajab.
Selain pembaruan teknis, proyek SIAPA INDAH juga menitikberatkan pada penguatan sinergi antarinstansi. Dengan koordinasi yang lebih baik melalui platform yang terintegrasi, pemerintah daerah diharapkan mampu mengambil langkah cepat dalam merespons pergerakan inflasi. Abdul Rajab juga mengungkapkan rencana penyusunan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mempercepat pengendalian inflasi dan mendukung implementasi proyek ini di seluruh kabupaten/kota di Sultra.
“Melalui SIAPA INDAH, kami ingin memastikan pengendalian inflasi menjadi tanggung jawab bersama, melibatkan seluruh stakeholder secara aktif. Dengan sistem yang terintegrasi dan sinergi yang lebih baik, tantangan inflasi bisa dihadapi dengan lebih cepat dan efektif,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan menjadi model pengendalian inflasi berbasis teknologi yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan. Dengan pengembangan sistem yang terus diperbarui dan kolaborasi lintas sektor, Sultra optimis dapat mewujudkan stabilitas ekonomi yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Inovasi ini sekaligus menjadi bukti komitmen Biro Administrasi Perekonomian Sultra dalam menghadirkan solusi nyata terhadap tantangan ekonomi daerah. “Kami optimis langkah ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan mikro, sekaligus memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara,” pungkas Abdul Rajab.
Laporan: Rul R.