KENDARI, LINKSULTRA.COM – Dalam rangka mempercepat proses pelayanan dan informasi kepada masyarakat serta kepada instansi pemerintah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, resmi melaunching dua inovasi yakni Klinik Bagendra (Bagunan Gedung Negara) dan Sistem Informasi Data Aset Infrastruktur Daerah (Si-Infra), Rabu (10/7).
Diketahui, klinik Bagendra merupakan karya Kepala Bidang Cipta Karya, La Liusu dan Si-Infra hasil karya Sekretaris Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Albert.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Martin Efendi Patulak, mengatakan, kedua inovasi tersebut yakni untuk mempermudah dan mempercepat proses pelayanan dan informasi kepada masyarakat serta kepada instansi pemerintah yang berhubungan dengan dinas keciptakaryaan.
“Untuk Si- Infra ini kita akan mendata seluruh aset yang telah dibangun baik dibangun oleh cipta karya, bina marga dan instasi terkait yang ada di Pemprov Sultra,” kata Efendi usai melaunching dua inovasi tersebut.
Dikatakan, nantinya masyarakat bisa mengases Si-Infra agar bisa melihat dimana lokasi pembangunan, fisik dan bagaimana kondisinya.
“Inilah adalah karya dari dinas cipta karya untuk mempermudah dan mempersingkat proses asistensi untuk kegiatan pembangunan di instasi-instasi vertikal atau mitra-mitra cipta karya dan juga untuk mempermudah proses penataan rumah negara,” jelasnya.
Efendi berharap, semoga dua inovasi tersebut meningkatkan kinerja dari dinas cipta karya serta dapat diakses oleh masyarakat.
“Saya mendukung dua program ini karena ini tupoksi kami yang diimplementasikan dalam bentuk sistem informasi agar lebih aman dan akurat datanya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, La Liusu menyampaikan, melalui Diklat PIM III (Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III) ia mengangkat klinik bagendra karena merupakan bagian dari tupoksi cipta karya.
“Karena tugas kita memang untuk mensinkronkan gambar, RAB yang diajukan oleh OPD non teknis. Karena selama ini ada beberapa harga yang berbeda-beda dalam satu kabupaten. Olehnya melalui klinik ini saya mengharapkan harga satuan itu sama,” ucapnya.
Kata dia, langkah tersebut dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan harga dari OPD satu ke OPD lain. Selain itu ucap dia, terkait pengelolaan teknis bangunan gedung negara agar mendapat bantuan teknis dari dinas membidangi teknis dalam hal ini dinas cipta karya melalui bidang cipta karya.
“Jadi tugas kami disana membantu kepala OPD atau PPK instasi vertikal untuk mencek secara administrasi non tehnis dari proses pembangunan. Supaya terkumpul databasenya bangunan gedung negara yang di Sultra,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Albert mengukapkan, Si-Infra merupakan peningkatan kinerja pada bidang sekretariat dinas cipta karya.
“Dimana aplikasi Si-Infra ini untuk data aset infrastruktur pada Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang SultraSultra khususnya dan bisa diakses secara terperinci dan riltame,” tandasnya.
Laporan : Rul R.