KENDARI, LINKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perkebunan dan Hortikultura tengah menyiapkan roadmap hilirisasi subsektor perkebunan dan hortikultura dalam lima tahun ke depan.
Langkah strategis ini bertujuan memberikan nilai tambah pada berbagai komoditas unggulan daerah yang selama ini masih dipasarkan dalam bentuk bahan mentah.
Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Dr. LM Rusdin Jaya, mengatakan upaya tersebut sejalan dengan visi Gubernur Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Hugua yang menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian secara luas.
“Beberapa komoditas yang kita dorong untuk hilirisasi adalah kakao, mete, tebu, nilam, aren, sagu, serta komoditas hortikultura lain seperti durian, alpukat, dan mangga. Selama ini hasil produksi kita melimpah, tapi masih dijual dalam bentuk mentah. Ke depan kita ingin mengolahnya menjadi produk jadi agar memiliki nilai tambah,” ujar Rusdin.
Menurutnya, Sultra memiliki keunggulan nasional pada sejumlah komoditas. Kakao dan mete masuk peringkat terbaik se-Indonesia, sementara nilam bahkan menjadi pusat produksi terbesar di Tanah Air.
Untuk memperkuat potensi tersebut, Pemprov Sultra telah menyusun roadmap pembangunan industri skala kecil, menengah, hingga besar yang berbasis pada sentra produksi.
“Misalnya kakao kita fokus di Kolaka Raya, mete di daerah kepulauan, kelapa tersebar di 17 kawasan kota, dan nilam akan kita intervensi lebih serius. Harapan kita, hilirisasi ini bisa menghadirkan industri lokal, meningkatkan daya saing, sekaligus menyejahterakan petani,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya roadmap hilirisasi yang terarah, Sultra diharapkan mampu menjadi pusat pengembangan komoditas olahan nasional, sekaligus memperkuat industri berbasis kerakyatan yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Laporan: Rul R.
