KENDARI, LINKSULTRA.COM – Pelepasan Tujuh Hari Almarhumah Amnah Binti La Makehu Ibunda Drs H Asrun Lio M.Hum., Ph.D Sekda Sutra dilaksanakan sederhana dengan gelar doa bersama.
Keluarga Besar Drs Asrun Lio M.Hum Ph.D Sekda Prov Sultra Gelar Doa Bersama Lepas Tujuh Hari Ibunda Amnah Binti La Makehu
Kelahiran & Kematian Hanya Lima Menit Tausiyah KH. Djakri Nappu, SE,. M.Si
Bertempat dirumah duka BTN Pinang Mas Andounohu Kendari, keluarga besar Drs H Asrun Lio M.Hum., Ph.D Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sutra), menggelar doa bersama dalam rangka pelepasan tujuh hari wafatnya ibunda tercinta almarhumah Amnah Binti La Makehu.
Dihadiri sejumlah Aparatur Sipil Negara lingkup pemerintah provinsi Sultra dan Forkopimda termasuk ASN kabupaten kota, dimana doa bersama dipimpinan K.H Djakri Nappu, SE. M.Si, sekaligus membawakah tausiyah.
Dalam tausiyah Djakri Nappu, SE. M.Si memberikan nasehat dan penguatan bagi keluarga besar yang berduka juga para tamu yang hadir.
Disampaikan oleh KH Djakri Nappu, SE., M.Si bahwa semua yang hidup pasti akan mengalami maut yang jaraknya hanya lima menit dari peralihan hidup dan mati.
“Jarak hidup dan mati hanya lima menit, yaitu lima menit tertawa saat kita dilahirkan dan lima menit menangis saat kematian. Dimana saat kelahiran kita semua orang tertawa dan saat kematian kita orang menangis. Tatkala lahir disambut azan, tatkala mati dihantar shalat cuma lima menit,” ceramah KH. Djakri Nappu, SE., M.Si
Sehingga manusia sangat rugi hidup jika tidak mempergunakan umur yang telah diberikan Allah SWT. Dalam sehari semalam tidur delapan jam, jika umur manusia rata-rata 65 tahun maka sepertiga atau sekitar 22 tahun hanya digunakan untuk tidur, lanjut Ketua Pengurus Mesjid Raya Al Kautsar ini.
Sehingga lanjut ia, manusia perlu menjalankan ibadah-ibadah meski kecil namun indah ‘ _small is beatiful_ ‘ diataranya empat hal sebelum tidur malam yaitu, bersilaturahim empat puluh rumah, naik haji dan umroh, bertemu rasulullah, dan keempat sebelum tidur hatamkan qur’an sebelum tidur, dengan menguraikan cara pelaksanaannya amalannya, sebagaimana pesan rasulullah kepada istrinya Aisya r.a.
Bahwa dalam kehidupan ini perlu ditaburkan amalan-amalan seperti itu, karena antara hidup dan mati jaraknya hanya lima menit, hanya antara tangis dan ditangisi, tak kala lahir disambut azan tak kala mati dihantar shalat, alangkah singkatnya hidup antara azan dan shalat. Tak kala lahir menangis tak kala mati ditangisi, semua kehidupan ini adalah panggung sandiwara.
Mewakili keluarga besar almarhumah Amnah Binti La Makehu, Sekda Sultra Drs H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D menyampaikan terimakasih kepada para tamu yang berkesempatan hadir untuk memberikan doa dan menghibur keluarga yang ditinggalkan.
Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf kepada khalayak, tamu hadirin juga sekaligus penyelesaian hutang atau janji-janji almarhumah jika ada maka secepatnya menghubungi keluarga besar.
“Mohon dimaafkan segala kesalahan, dan jika sekiranya almarhumah semasa hidup ada hutang atau berupa janji yang belum terselesaikan kiranya dapat menghubungi kami keluarga almarhumah,” urai Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D mewakili keluarga besar.
Disampaikan singkat oleh Asrun Lio, bahwa ibundanya almarhumah Amnah Binti La Makehu tutup usia dalam umur 65 tahun, almarhumah adalah seorang pendidik alias guru, yang sebelumnya telah ditinggal oleh suami alias ayahanda Asrun Lio beberapa tahun, selanjutnya anak-anak almarhumah memintanya untuk pensiun dini sebagai guru dan pindah dari Buton ke Kota Kendari untuk tinggal dan dirawat oleh anak-anaknya yang seluruhnya telah menetap di Kota Kendari. (Redaksi)