Pj Gubernur Sultra : Inflasi di Sultra Terkendali dengan Baik

KENDARI, LINKSULTRA.COM – Capaian inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara (sultra) saat ini masih dalam status moderat atau terkendali.

Meski angkanya 3,46 persen (year on year), masih di atas angka inflasi nasional yakni 2,28 persen.

Namun secara keseluruhan inflasi di Sultra terus menunjukkan penurunan.

Dari sebelumnya inflasi di Sultra pada tahun 2022 inflasi mencapai 7,39 persen (y on y). Tahun ini inflasi mulai terkendali di angka 3,46 persen (y on y).

Pj Gubernur Sultra, Komjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan angka inflasi ini terus mengalami penurunan. Bahkan sangat signifikan bila dibanding tahun 2022.

“Tahun 2022 inflasi Sultra capai 7,39 persen (y on y), dan tahun ini turun signifikan, sudah mencapai 3,46 persen. Status inflasi Sultra ini moderat (terkendali), sudah sesuai dengan target pemerintah (batas toleransi sampai Desember sebesar 4 persen)” kata Andap, usai rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra, di Kantor Gubernur Sultra, Rabu (25/10/2023).

Andap menegaskan jika Pemprov Sultra terus mendorong upaya penekanan inflasi di wilayah Bumi Anoa ini. Hingga capaian inflasi di Sultra terpantau terus mengalami penurunan.

Diketahui, salah satu penyebab inflasi di hampir seluruh wilayah Indonesia disebabkan karena harga beras.

Sementara untuk di Sultra sendiri, ketersediaan beras dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat Sultra, baik dari beras produksi lokal maupun bantuan dari pemerintah dan yang ada di stok Bulog.

Meski tersedia, para petani lokal juga diingatkan agar sebaiknya  tidak menjual hasil pertaniannya (beras) ke daerah lain. Sebelum kebutuhan akan beras di Sultra terpenuhi terlebih dahulu.

“Jangan jual ke daerah lain, tapi penuhi dulu kebutuhan disini (Sultra)” pintanya.

Andap juga menyampaikan komitmennya bersama seluruh jajaran Pemprov Sultra untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Target kita harus terus menurunkan angka inflasi itu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya memastikan  stok beras di Sultra saat ini masih sangat terkendali.

Ia menyebut cadangan stok beras Sultra sampai Desember masih ada di amgka 22.994 ton beras lokal.

“Ini khusus stok produksi lokal. Bila stok lokal di tambah bantuan pemerintah dan Bulog ini jelas stonya lebih banyak,” tuturnya.

Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat Sultra tidak perlu khawatir akan ketersediaan beras. Bahkan diprediksi stok beras ke depan bisa meningkat lagi karena hujan sudah mulai turun dibeberapa wilayah di Sultra.

“Kami sedikit khawatir stok beras banyak tapi harga malah melonjak. Jangan sampai banyak spekulan memainkan harga. Tapi masyarakat jangan khawatir, sebab stok kita kedepan bisa meningkat lagi sebab Konawe sudah mulau hujan,” ujarnya. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *