PT PLN UIP Sulawesi Siapkan 568 Titik Tower untuk Bangun Sutet Antara Sultra dan Sulteng 

Teknologi59 Dilihat

KENDARI, LINKSULTRA.COM – Guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri di wilayah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi bakal bangun Sutet 275 Kilo Volt (KV) dari Kendari (Kelurahan Watubangga), Andowia (Konawe Utara), sampai di Bungku (Sulawesi Tengah).

Perihal rencana pembangunan Sutet tersebut PLN UIP Sulawesi sementara melakukan konsultasi publik study analisis dampak lingkungan (Amdal) bersama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Kendari, dan tokoh masyarakat di salah satu hotel di Kendari, Rabu (24 Mei 2023).

Selain itu, PLN UIP Sulawesi juga sedang dalam tahap proses sosialisasi dan pembahasan analisis dampak lingkungan di masyarakat.

Officer Lingkungan PT PLN (Persero) UIP Sulawesi, Edya Pitoyo, membeberkan, mengenai rencana pembangunan Sutet dari Kota Kendari (Watubangga) menuju Kabupaten Morowali (Bungku) membentang antara Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan jumlah tower sekira 568 titik unit dilengkapi tiga gardu induk, sementara ini sedang dalam proses menuju pembangunan.

“Tiga gardu induk yang akan kami bangun ada di Kecamatan Baruga, Kecamatan Langgikima (Konawe Utara) , dan terakhir di Kecamatan Bungku Morowali,” ungkapnya, Rabu (24 Mei 2023).

Edy bilang, pembagunan ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sebagai tugas utama PLN, namun juga memenuhi kebutuhan industri pertambangan yang sudah mulai meningkat permintaan seperti di Kabupaten Morowali, Konawe, dan Konawe Utara.

“Untuk rencana pembangunan kami sedang upayakan perizinannya. Mudah-mudahan tahun 2023 ini sudah selesai semua, termasuk perizinan dan pembebasan lahannya. Kemudian, InsyaAllah di tahun 2024 sudah bisa dimulai kegiatan konstruksinya, dan 2025 sudah bisa beroperasi Sutetnya dan gardu induknya,” katanya.

Sementara untuk biaya atau anggaran pembangunan Sutet tersebut, PLN belum merinci keseluruhan, mulai dari biaya pembebasan lahan atau ganti rugi lahan maupun biaya pembangunannya.

Berkaitan dengan rencana pembangunan tersebut, PLN juga sangat membutuhkan saran dan masukan dari masyarakat maupun stakeholder lain, mengingat pasti akan ada dampak yang langsung maupun tidak langsung dari pembangunan Sutet ini.

“Artinya dengan masukan-masukan itu kami bisa minimalis dampak negatif bahkan bisa dihilangkan, dan bisa dimaksimalkan dampak positif dari pembangunan ini,” pungkasnya.

Perlu diketahui, saluran listrik udara atau sering disebut Sutet adalah sebuah struktur yang digunakan dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk menghantarkan listrik ke tempat yang jauh. Saluran dapat terdiri dari satu atau lebih konduktor yang dipasang di menara atau tiang. (Ham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *