KENDARI,LINKSULTRA.COM – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. La Ode Muhammad Rusdin Jaya menyampaikan sub sektor tanaman pangan sangat berperan penting dalam menjaga kestabilan pangan khususnya di wilayah Sultra. Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Peyusunan Angka Tetap (ATAP) Produksi Tanaman Pangan Tahun 2023, bertempat di Hotel Claro Kendari, Kamis (29/8).
Diketahui kegiatan tersebut berlangsung 29-30 Agustus yang diikuti langsung Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, pejabat eselon III Distanak Sultra dan pengolah data statistik tanaman pangan dari dinas pertanian tanaman pangan kabupaten/Kota se Sultra.
La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan, tanaman pangan memegang peranan penting dalam pengembangan pertanian di Provinsi
Sulawesi Tenggara. Perlu diketahui bahwa jumlah produksi tanaman pangan merupakan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Distanak Provinsi Sultra.
“Sejalan dengan Perpres No. 39 Tahun 2019 terkait kebutuhan terhadap data yang valid
dan akuntabel yang mengatur tentang Satu Data Indonesia (SDI) yang menegaskan kembali peran data sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pengendalian pembangunan,” terang Rusdin.
Mantan Kepala Biro (Karo) Pembangunan Setda Sultra menuturkan, pada tahun 2023 telah dilaksanakan Sensus Pertanian yang hasilnya secara keseluruhan telah dirilis pada tanggal 9 Agustus 2024.
“Hasil ST 2023 ini khususnya sub sektor tanaman pangan cukup bergejolak, sehingga ini diharapkan jadi perhatian kita semua baik BPS selaku Pembina Data maupun Dinas sebagai Produsen Data di Provinsi dan Kabupaten/Kota sehingga perbedaan hasil pendataan bisa diminimalkan,” jelasnya.
Rusdin menambahkan, rapat Koodinasi tersebut dilaksanakan untuk menghasilkan ATAP Produksi Tanaman Pangan tahun 2023. Kata dia, meskipun untuk produksi tanaman pangan dari komoditas padi telah di dapatkan sebesar 479.410 ton untuk tahun 2023 dengan luas
panen sebesar 113.930 ha dengan rata-rata provitas sebesar 4,2 Ton Ha.
“Sub sektor tanaman pangan sangat berperan penting dalam menjaga kestabilan pangan
khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara. Produksi tanaman pangan juga sangat
berpengaruh pada inflasi di suatu daerah sehingga perlu diberikan treatment yang tepat
untuk bisa mengatasi polemik yang dapat ditimbulkan dari penurunan produksi tanaman
pangan yang terus terjadi,” bebernya.
Dijelaskan, adapun upaya yang telah di lakukan antara lain perluasan Areal Tanam (PAT) di beberapa wilayah dengan potensi produksi yang tinggi,peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT), pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan dan peningkatan jalan usaha tani, bantuan saprodi baik alsintan, pupuk, maupun benih tanaman pangan serta peningkatan kapasitas SDM Pertanian baik penyuluh maupun petani.
“Kesemua upaya kita ini tentunya tidak akan bisa berhasil jika tidak didukung oleh semua
pihak sehingga keberhasilan peningkatan produksi tanaman pangan sangat ditentukan
oleh kerja keras kita bersama,” ungkapnya.
Dikesempatan itu, Rusdin juga menyampaikan di era 4.0 saat ini, penggunaan Aplikasi data berbasis website sangat membantu dalam
pelaporan data bulanan yang mencakup produksi, produktivitas, luas tanam maupun luas panen guna bisa berakselerasi dan mendukung program pemerintah yang akan datang.
“Untuk itu teman-teman pengolah data tanaman pangan agar senantiasa mengupdate
pengetahuan dan skill di bidang teknologi informasi dan tentunya juga ilmu teknis pertanian. Data digunakan sebagai dasar dalam menentukan program, kegiatan atau sebuah
kebijakan yang dibuat. Oleh sebab itu, diperlukan data yang akurat dan akuntabel,” pungkasnya.
Rusdin menyampaikan, pertemuan tersebut sebagai salah satu upaya yang selama ini telah dibangun dalam melakukan koordinasi yang baik antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dan BPS untuk menghasilkan data yang berkualitas.
“Selain itu, diharapkan dapat diperoleh informasi lebih dalam lagi terkait faktor-faktor penyebab dan justifikasi capaian produksi untuk menghasilkan rumusan capaian produksi yang lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan,” tutupnya.
Laporan : Rul R


































