Kendari, Linksultra.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Belli, menyampaikan persiapan dan langkah strategis untuk memastikan penyelenggaraan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pedoman wisata yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata.
“Kami sudah meneruskan surat edaran dari Kementerian Pariwisata kepada kabupaten dan kota untuk memperhatikan kebersihan, amenitas, hingga kondisi infrastruktur di destinasi wisata. Jalan-jalan di destinasi juga harus dicek agar tidak membahayakan wisatawan, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem,” ujar Belli.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah destinasi wisata, terutama di wilayah Kolaka dan Kolaka Utara. Belli menekankan pentingnya memastikan keamanan wisata di daerah pesisir pantai untuk mengantisipasi risiko cuaca ekstrem, seperti ombak tinggi.
“Kami berharap libur Nataru tahun ini dapat berlangsung aman dan nyaman tanpa korban jiwa akibat cuaca ekstrem, seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, kami terus mendorong kesiapan pengelola destinasi wisata untuk lebih sigap dan memperhatikan faktor cuaca,” katanya.
Prediksi Peningkatan Wisatawan Nusantara
Belli optimis bahwa jumlah wisatawan Nusantara di Sulawesi Tenggara akan meningkat pada tahun ini. Ia menargetkan angka 13,1 juta pergerakan wisatawan, naik dari 11,1 juta pada tahun lalu.
“Hingga Oktober kemarin, kami sudah mencapai 10,8 juta pergerakan wisatawan Nusantara. Dengan dinamika peningkatan pada November dan Desember, kami yakin target ini bisa tercapai,” jelasnya.
Ia juga mencatat perbaikan infrastruktur, seperti jalan dari Kolaka ke Kolaka Utara, sebagai salah satu faktor penunjang peningkatan kunjungan wisatawan. Kini, perjalanan dari Kendari ke Kolaka Utara dapat ditempuh dalam 5,5 hingga 6 jam, membuat destinasi semakin mudah diakses.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, Belli berharap sektor ekonomi lokal, terutama perhotelan, kuliner, dan oleh-oleh, dapat terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
“Semakin baik akses dan infrastruktur, semakin besar pula manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat di Sulawesi Tenggara,” tutupnya.
Laporan: Rul. R