Pembangunan Jalan di Sulawesi Tenggara, Dinas SDA dan Bina Marga Fokus Perbaikan Infrastruktur

Daerah174 Dilihat

KENDARI, LINKSULTRA.COM– Kepala Dinas Sumber Daya Alam (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul, memberikan update terkait kemajuan proyek pembangunan dan perbaikan jalan di wilayah tersebut.

Dalam kunjungan kerja terbaru, Pahri meninjau sejumlah proyek jalan di daratan dan kepulauan, serta memastikan kualitas dan ketahanan jalan yang sedang dibangun.

Menurut Pahri, hasil pengecekan di daratan menunjukkan bahwa sebagian besar proyek pembangunan jalan sudah mencapai progres hampir 100 persen.

“Kemarin kami sudah keliling di daratan, dan kami tes kekuatan jalan yang sudah dikerjakan. Alhamdulillah, hasilnya sesuai dengan spesifikasi yang tertera dalam kontrak,” kata Pahri.

Ia menekankan pentingnya pemeliharaan jalan yang sudah selesai dibangun karena dana yang digunakan berasal dari uang rakyat, sehingga pemeliharaan menjadi tanggung jawab bersama.

Namun, Pahri juga menyebutkan beberapa daerah yang masih membutuhkan perhatian khusus, diantaranya kawasan perbatasan antara Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dan Konawe Selatan (Konsel), serta daerah Baula yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

“Masih banyak jalan yang rusak di daerah-daerah tersebut. Kami prioritaskan penanganannya agar akses transportasi di sana dapat segera diperbaiki,” ungkapnya.

Untuk daerah Konawe Selatan, Pahri menjelaskan bahwa sekitar 60 km jalan masih dalam kondisi rusak parah.

Meskipun demikian, tahun ini pihaknya telah menyelesaikan perbaikan jalan sepanjang 23 km, dengan total panjang jalan yang rusak di kawasan tersebut mencapai 180 km.

“Masih banyak yang harus dikerjakan. Kami berharap anggaran bisa ditambah agar perbaikan jalan ini dapat berjalan lebih maksimal,” jelas Pahri.

Dalam pembahasan anggaran tahun ini, Pahri menyebutkan bahwa anggaran yang tersedia masih terbatas, dengan jumlah yang diajukan hanya sekitar 50 persen dari kebutuhan total. “Anggaran tahun ini sudah selesai dibahas di DPRD, namun masih sangat terbatas. Mudah-mudahan tahun depan bisa ada kenaikan anggaran agar kami dapat menyelesaikan lebih banyak jalan yang rusak,” tambahnya.

Pahri juga memberikan apresiasi atas keberhasilan sejumlah proyek jalan yang sudah tuntas, seperti jalan di kawasan Raterate-Polipolia, Andolo-Tinanggulia, Batas Baula, Batas Pomala, Dawidawi, serta Jalan Halu Oleo dan Abuki yang telah selesai 100 persen.

“Kami telah menyelesaikan sekitar 23 km jalan tahun ini, dan kami berharap dengan adanya tambahan anggaran di tahun depan, proyek ini bisa terus berjalan,” ujarnya.

Pahri menambahkan bahwa untuk memulihkan seluruh kondisi jalan yang rusak di Sulawesi Tenggara, dibutuhkan anggaran sekitar 1,1 triliun rupiah. Dengan anggaran tersebut, pihaknya memperkirakan bisa menyelesaikan pekerjaan perbaikan jalan dalam waktu tiga tahun.

“Kami berharap adanya kemauan untuk meningkatkan anggaran agar infrastruktur jalan kita bisa lebih baik. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis dapat mewujudkan jalan yang mulus dan aman bagi masyarakat,” pungkas Pahri.

Pembangunan dan perbaikan jalan di Sulawesi Tenggara diharapkan dapat memperlancar akses transportasi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

 

Laporan: Rul R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *