KENDARI, LINKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk membahas penanganan terputusnya akses jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Dr. Asrun Lio, dihadiri sejumlah OPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, Dinas Sosial, serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS).
Rapat ini dilakukan sebagai respons cepat terhadap kondisi darurat yang mengakibatkan masyarakat hanya bisa melintasi jalur tersebut dengan menggunakan rakit, akibat jalan yang terendam dan jembatan gantung yang tertutup air karena tingginya debit sungai.
“Kami mengundang Balai Jalan Nasional dan Balai Wilayah Sungai untuk membahas solusi penanganan jangka pendek dan jangka panjang. Ini persoalan serius karena menyangkut akses masyarakat,” ujar Sekda Asrun Lio.
Dari hasil rapat, BPJN menyampaikan bahwa pembangunan jalan yang lebih tinggi tidak memungkinkan saat ini karena berisiko menimbulkan banjir di wilayah lain.
Sebagai alternatif solusi jangka pendek, akan dibangun jembatan darurat atau jembatan beli yang bersifat bongkar pasang, seperti yang pernah diterapkan di wilayah Pohara.
“Mereka akan membangun jembatan darurat dalam waktu dekat. Namun, saat ini masih terkendala oleh kondisi banjir dan arus deras, sehingga pemasangan tiang jembatan belum bisa dilakukan. Hal ini masih terus dihitung secara teknis,” jelas Asrun Lio.
Sementara itu, untuk jangka panjang, BPJN telah menyiapkan desain jembatan permanen dengan konstruksi pile slab yang akan menghubungkan Desa Sambandete dengan Jembatan Oheo. Perencanaan teknisnya telah ada dan tinggal menunggu tahapan pelaksanaan.
“Fokus utama kita sekarang adalah memastikan akses sementara tetap bisa digunakan dengan aman, sambil mendorong realisasi pembangunan jangka panjang,” tambahnya.
Sekda juga mengingatkan bahwa puncak musim hujan tahun ini diprediksi terjadi pada Mei hingga Juni, sehingga percepatan penanganan menjadi krusial untuk mencegah dampak lanjutan.
Rapat ini menjadi langkah strategis dalam menyinergikan berbagai instansi dalam menghadapi bencana banjir dan dampaknya terhadap infrastruktur, serta memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat tetap terjaga.
Laporan: Rul R.