Kadis Bina Marga Sultra Cek Langsung Pembangunan Jembatan Bailey di Lokasi Banjir Konut

KONUT, LINKSULTRA.COM — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) bergerak cepat menangani kerusakan jembatan yang menghambat arus lalu lintas di salah satu jalur vital di wilayah tersebut. Pembangunan jembatan darurat telah dimulai dengan seluruh material utama telah tersedia dan siap digunakan di lokasi.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, menyatakan bahwa proses monitoring menunjukkan kesiapan logistik di lapangan.

“Rangka jembatan bailey terdiri dari tiga segmen, yakni dua segmen sepanjang 9 meter dan satu segmen sepanjang 18 meter. Semuanya sudah berada di lokasi pembangunan,” jelasnya.

Selain rangka jembatan, material lain seperti bronjong dan 80 batang tiang panjang dari kayu besi sepanjang 5 meter juga telah disiapkan. Tiang-tiang ini akan difungsikan sebagai fondasi untuk abutmen jembatan darurat yang menggunakan bronjong berisi batu gunung.

Pahri menjelaskan bahwa elevasi jembatan direncanakan mencapai 1,5 hingga 2 meter dari permukaan jalan saat ini untuk menghindari potensi genangan air.

“Dalam kondisi saat ini, jembatan lama terendam hingga 50 cm. Kami menargetkan pembangunan jembatan darurat ini selesai dalam waktu satu minggu agar arus lalu lintas dapat kembali lancar,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa kondisi tanah di lokasi pembangunan sangat labil karena berada di atas lapisan lumpur, yang menyebabkan badan jalan terus mengalami penurunan.

Sebagai solusi jangka panjang, menurutnya, dibutuhkan pembangunan jalan layang atau jembatan permanen.

“Untuk jembatan definitif dibutuhkan anggaran lebih dari Rp100 miliar, karena harus dibangun jalan layang sepanjang sekitar 300 meter, mengingat kedalaman tanah lunak mencapai 25 meter,” ungkap Pahri.

Pembangunan jembatan darurat ini merupakan bagian dari upaya penanganan cepat oleh Pemprov Sultra dan BPJN. Rangka jembatan disediakan oleh BPJN, sementara mobilisasi, pemasangan, dan penyediaan material pendukung ditangani langsung oleh Pemprov Sultra.

“Ini merupakan respons cepat terhadap kondisi darurat. Kami berharap pembangunan ini bisa menjadi solusi sementara sambil menunggu pembangunan jembatan permanen,” tutupnya.

Pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan petugas selama proses pembangunan berlangsung.

 

Laporan: Rul R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *