Aktivitas Penataan Area PT WIN Dekat Sekolah Tidak Ganggu Pembelajaran, Malah Bermanfaat bagi Masyarakat

Daerah, Headline87 Dilihat

KONSEL, LINKSULTRA.COM – Menanggapi informasi yang beredar di masyarakat melalui media tentang aktivitas penataan kawasan PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) di dekat SDN 12 Laeya, Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, yang disebut-sebut mengganggu proses belajar mengajar, pihak perusahaan, pemerintah desa, serta kepala sekolah dan guru memberikan klarifikasi.

Mereka menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. Sebaliknya, aktivitas tersebut justru memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar.

Klarifikasi PT WIN

Humas PT WIN, Kasmanuddin, menjelaskan bahwa informasi yang menyebutkan aktivitas penataan lahan mengganggu pembelajaran di SDN 12 Laeya tidak berdasar. Menurutnya, kegiatan perusahaan dilakukan setelah jam sekolah selesai.

“Aktivitas perusahaan dilakukan setelah pulang sekolah, sehingga tidak mengganggu pembelajaran. Informasi yang beredar itu tidak benar,” ujar Kasmanuddin pada Jumat (24/1/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa penataan lahan dilakukan atas permintaan pemilik sah tanah tersebut dan berada di luar area sekolah. Jarak lokasi penataan dengan sekolah pun cukup jauh, sekitar 70–100 meter.

“Lokasi penataan berada di samping sekolah, tepatnya di belakang permukiman warga, bukan di area sekolah. Operator alat berat juga telah diinstruksikan untuk tidak bekerja saat proses belajar mengajar berlangsung,” tambahnya.

Kasmanuddin menambahkan bahwa revitalisasi sungai yang dilakukan dekat sekolah juga atas permintaan masyarakat melalui pemerintah desa. Sungai yang sempit sering menyebabkan banjir hingga air meluap ke jalan dan permukiman warga saat hujan deras.

“Kepala desa mengajukan proposal kepada PT WIN untuk memperluas dan meluruskan sungai yang berkelok-kelok di belakang sekolah. Kami membantu masyarakat untuk mencegah banjir, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya.

Konfirmasi dari Pihak Sekolah

Guru SDN 12 Laeya, Nur Aida, menuturkan bahwa selama proses belajar mengajar, tidak ada gangguan dari aktivitas perusahaan.

“Kami tidak pernah mendengar suara bising alat berat. Jika ada gangguan, pasti kami atau kepala sekolah akan langsung menegur, tetapi kenyataannya tidak ada aktivitas yang mengganggu,” katanya saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Nur Aida juga menegaskan bahwa aktivitas perusahaan berada di luar area sekolah, sehingga pihak sekolah tidak memiliki wewenang untuk melarang.

Manfaat Penataan Lahan bagi Masyarakat

Penataan sungai di belakang SDN 12 Laeya diharapkan mampu mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Ocas, warga setempat, mengapresiasi langkah perusahaan dalam memperbaiki aliran sungai. Menurutnya, sungai yang berkelok-kelok sering menyebabkan banjir hingga air meluap ke permukiman saat hujan deras.

“Saya sangat bersyukur sungai ini diperbaiki. Sebelumnya, kalau hujan deras, rumah saya sering kebanjiran. Dengan sungai yang diperlebar dan diluruskan, masalah banjir bisa diatasi,” katanya.

Kepala Desa Torobulu, Nilham, juga menyampaikan bahwa revitalisasi sungai adalah permintaan masyarakat. Menurutnya, perbaikan ini sangat membantu dalam mengurangi risiko banjir.

“Kami meminta bantuan perusahaan karena mereka memiliki alat yang diperlukan. Revitalisasi sungai ini membawa manfaat besar bagi masyarakat,” jelas Nilham.

Ia berharap PT WIN dapat melanjutkan kontribusinya dengan membangun talud untuk mencegah longsor dan memperkuat tanggul sungai.

Harapan PT WIN

Pihak PT WIN berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang beredar dan menghindari kesalahpahaman yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Kami berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang menyudutkan PT WIN tanpa memahami fakta di lapangan. Perusahaan selalu berkomitmen mendukung masyarakat di sekitar wilayah operasional,” pungkas Kasmanuddin.

 

Laporan: Rul R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *