KENDARI, LINKSULTRA.COM – Berdasarkan amatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan saat ini telah memasuki musim kemarau di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Namun dari Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra telah melakukan berbagai langkah diantaranya menyalurkan bantuan Pompanisasi kepada kelompok petani di kabupaten/kota di Bumi Anoa.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sultra Aris Yunatas mengatakan, saat ini Sultra telah memasuki musim kemarau, bahkan sudah 100% musom kemarau di Wilayah Sultra. Tetapi ucap dia, tahun ini diuntungkan dengan ada fenomina La Nina di fase lemah.
“Sehingga ada satu dua hari hujan sehingga efek ini yang memberi keuntungan tak terjadi kekeringan ekstrim dalam musim kemarau,” terangnya.
Dikatakan, saat ini kemarau telah melalui puncaknya, sementara pancaroba November dan desember.
“Dan Januari kita sudah memasuki musim hunan kembali. Sehingga situasi ini kita tak boleh lengah,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio menyampaikan, sejak Juli Sultra telah memasuki kemarau dan puncaknya saat ini pada September.
“Dan Desember kita pancaroba atau peraliham dan Januari kita masuk lagi musim hujan karena itu kota harus antisipasi ini. Karena dalam kemarau ada yang kekeringan sawah yang tidak terairi perlu kita antisipasi dengan pompanisasi,” ucap Asrun.
Ditempat yang sama, Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan pihaknya sudah menghadirkan pompanisasi di daerah.
“Yang ukuruannya dua sampai tiga inci di masing masing kota di 17 kabupaten/kota 742 unit. Sementara dalam proses 800 unit di beberapa titik di Sultra. Ini murni kegiatan Kementerian pertanian kami disini bertugas mengawasi. Alhamdulillah di beberapa titik yang terjadi masalah air semua sudah terairi,” katanya.
Selain itu, terdapat 111 unit irigasi perpompaan di 12 kabupaten kota dan 31 unit di Konawe Selatan (Konsel) bahkan terbanyak.
“Saat ini kami masih menunggu untuk penambahan irigasi perpompaan,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapatkan bantuan di Kementerian Pertanian (Kementan) berupa benih padi 538,752 kg yang tersebar di 8 kabupaten/kota diantaranya Kolaka, Konsel, Bombana, Kolaka Timur (Koltim) , Muna dan Mubar.
“Ini paket dengan pompanya jadi benih dan pompa. Ada juga benih jagung 214,470 kg di distribusi 8 Kabupatem kota ini semua sudah terproses dan mereka sudah menanam karena ini kita sudah paketkan dengan pompanya. Tambahan alat dan beih kita optimalkam dengan bantian benih dan pompa,” ungkapnya.
Rusdin menargetkan, Per Oktober mendatang semua alat dan benih sudah wajib terpasang di dampingi para Babinsa di masing-masing kabupaten kota.
“Pak Sekda ini merupakan langkah strategis sesuai arahan Pj Gubernur sebab Pj Gub sangat peduli dan konsen dengan laporan laporan BMKG bahkan setiap hari beliau meng share berita-berita BMKG dan mengantisipasi adanya program ini,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Rusdin menambahkan program tersebut yanki ditempatkan disentra produksi pangam di 17 kabupaten /kota.
“Kedua kita ada tambahan 800 unit dari Kementan. Sentra kita yang jauh ada 111 unit untuk program origasi perpompaan kita melalui APBD ada tambahan 8 unit sumur Bor di Konsel, Konawe dan Kota Kendari. Ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah sesuai araham Pj gubernur agar bisa menjaga pangan kita di kaitkan dengan fenomena alam agar kondisi ini bisa kita antisipasi,” tutupnya
Laporan : Rul R.