KENDARI, LINKSULTRA.COM – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pertemuan tingkat Provinsi Sultra, bertempat di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin (19/8). Kegiatan ini dalam rangka knowledge sharing meeting (berbagi pengetahuan) dan pengalaman petani program READSI (Rural Empowerment Agricultural Development Scaling Up Initiative) tahun 2024.
Kepala Distanak Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan, program READSI bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani terutama petani miskin. Program ini di Provinsi Sulawesi Tenggara berlangsung selama 5 tahun dan mendapatkan perpanjangan pelaksanaan kegiatan selama 1 tahun 8 bulan, sehingga tahun ini adalah merupakan tahun terakhir pelaksanaan program READSI.
“Tahun 2024 ini memasuki tahun ke enam. Kegiatan READSI Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai realisasi anggaran sebesar 93% (Rp. 6.307.723.756,-) dari total anggaran NPHD Rp. 7.097.462.000,-,” kata Rusdin Senin (19/8).
Dikatakan, kehadiran program READSI selain turut mendukung Program Utama Kementerian Pertanian dengan mendorong Kelembagaan Ekonomi Petani, juga menjadi bagian dari program pembangunan pertanian Provinsi Sultra. Terutama dalam hal peningkatan kedaulatan pangan dan penguatan ekonomi lokal melalui pemberdayaan petani miskin.
“Kegiatan-kegiatan READSI hadir dimulai dengan identifikasi potensi lokal diikuti oleh kajian aktivitas non farm untuk memotret aktivitas petani di wilayah READSI, selanjutnya kegiatan penumbuhan petani penangkar dan pelatihan bagi penyuluh pendamping READSI,” jelasnya.
“Kegiatan di tingkat provinsi ini untuk melengkapi kegiatan tingkat kabupaten yang meliputi penyediaan sarana produksi, alsintan, dan prasarana lainnya. Harapan kami kegiatan-kegiatan READSI ini mulai menunjukkan hasil pada kelompok tani dalam bentuk peningkatan pendapatan keluarga petani,” tambahnya.
Rusdin bilang, pada tahun 2024 kegiatan READSI di Sultra meliputi Koordinasi tingkat provinsi, workshop service provider terpilih, knowledge sharing meeting, completion sharing meeting, bantuan sarana perbenihan.
Oleh karena itu, pada kegiatan knowledge sharing meeting ini diharapkan para petani yang sudah sukses melakukan usaha taninya dapat melakukan sharing/bertukar pengalaman/pengetahuan atas keberhasilannya kepada petani lain yang ada diwilayah binaan program READSI, khususnya Kabupaten Konawe, Kolaka dan Kolaka Utara serta pelaku usaha tani di Provinsi Sultra pada umumnya.
“Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan memerlukan inovasi-inovasi teknologi atau strategi baru. Upaya dan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan produksi mutlak diperlukan melalui implementasi inovasi teknologi,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan salah satu faktor penyebab kurangnya pemanfaatan inovasi ini adalah kurangnya pengetahuan/pengalaman yang dimiliki oleh para pelaku usaha tani. Melalui kegiatan ini, informasi/pengalaman keberhasilan usaha tani yang dilakukan oleh para pelaku usaha tani yang sudah berhasil dapat berbagi pengetahuannya.
“Agar pelaku usaha tani lainnya dapat menerapkan inovasi yang telah dilakukan serta menunjukan keberhasilannya. Semoga pertemuan ini dapat meningkatkan ilmu pengetahuan bagi petani dalam penerapan inovasi teknologi yang telah diberikan oleh program READSI di Provinsi Sultra,” pungkasnya.
Laporan: Rul R.