KENDARI, LINKSULTRA.COM – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara (Sultra), LM Rusdin Jaya, menyampaikan program cetak sawah baru dan optimalisasi lahan yang menjadi prioritas di tahun 2025. Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa Sultra telah mengusulkan pembukaan sawah baru seluas 20.000 hektare, meningkat dari usulan awal 5.726 hektare.
“Usulan ini tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sultra, dengan prioritas terbesar di Kolaka Timur, Konawe Selatan, dan Konawe. Kami berharap program ini dapat direalisasikan tahun ini, meski jika tidak, akan masuk penjadwalan di tahun 2026,” ujar Rusdin.
Selain cetak sawah baru, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan juga mengupayakan optimalisasi lahan tidur seluas 1.771 hektare di tujuh kabupaten, yaitu Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Kolaka Utara, Buton, Buton Utara, Bombana, dan Muna. Program ini bertujuan mendukung target swasembada pangan, khususnya komoditas padi.
Target Produksi Nasional dan Komoditas Jagung
Secara nasional, Sultra mendapat target produksi padi melalui program BTT reguler seluas 213.000 hektare pada 2025. Untuk komoditas jagung, target produksi mencakup 21.000 hektare melalui LTT reguler, serta tambahan 14.000 hektare dalam kerja sama kemitraan dengan kepolisian.
Rusdin optimis target tersebut dapat tercapai, terutama karena Sultra tahun lalu telah melampaui target nasional untuk jagung. Sentra produksi jagung terbesar berada di Kabupaten Muna, Muna Barat, Buton Utara, dan Konawe Selatan.
“Di Muna, potensi jagung cukup besar, dengan target lebih dari 10.000 hektare. Muna Barat dan Konawe Selatan masing-masing menargetkan 6.000 hektare dan 5.000 hektare. Kami optimalkan ini agar target tahun 2025 dapat tercapai,” jelasnya.
Strategi dan Dukungan Infrastruktur
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra mengambil langkah-langkah strategis, antara lain:
1. Perbaikan infrastruktur pertanian, seperti jalan usaha tani, irigasi, dan penyediaan air dalam.
2. Ketersediaan sarana produksi pertanian, termasuk benih, pupuk, dan pestisida.
3. Penguatan peternakan, dengan memastikan ketersediaan bibit ternak serta infrastruktur pendukung.
Rusdin menyebutkan bahwa langkah-langkah ini merupakan arahan langsung dari Penjabat Gubernur Sultra dan Sekda. “Kami bekerja sama dengan kabupaten/kota, TNI, dan Polri untuk memastikan program ini berjalan baik dan memberikan manfaat bagi petani,” tegasnya.
Arah Pencapaian Musim Tanam
Dinas juga menargetkan seluruh wilayah Sultra dapat menanam padi dan jagung pada musim tanam pertama di bulan Januari hingga Maret 2025. “Kami berharap seluruh petani dapat memulai tanam tepat waktu agar target nasional bisa tercapai. Sarana produksi seperti benih dan pupuk sudah siap, tinggal petani mengajukan penebusan di kios-kios resmi,” kata Rusdin.
Dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan pihak terkait, program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan Sultra dan mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.
Laporan: Rul R.