KENDARI, LINKSULTRA.COM – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan upaya percontohan penerapan teknologi pertanian melalui sekolah lapang tematik gerakan pertaniani pro organik (genta organik).
Kepala Distanak Sultra, sosialisasi ini menjadi salah satu upaya Kementerian Pertanian dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya alam, yang pada akhirnya mendukung terwujudnya swasembada pangan dan kedaulatan pangan nasional.
“Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau dan BPP Bungi yang telah melaksanakan berbagai persiapan untuk mneyukseskan sosialisasi tersebut,” ungkap Rusdin belum ini.
Ia melanjutkan, BPP Bungi merupakan satu-satunya BPP yang melaksanakan sekolah lapang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2004 yang difasilitasi Satker APBN Distanak Sultra, yang melibatkan kelompoktani yang telah memenuhi syarat.
“Kedepannya kami mengharapkan dengan adanya kegiatan ini lebih mengoptimalkan lagi peran BPP dalam memberi pendampingan kepada kelompoktani. Demikian juga kelompoktani dapat menerapkan teknologi genta organik di lahan usaha taninya serta menyebarkan ke anggota kelompok tani lainnya,” jelas Rusdin.
Kadis Muda ini menjelaskan, genta organik memerlukan pemahaman yang mendalam agar petani mampu memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah secara mandiri, masif dan berkelanjutan.
Rusdin melanjutkan, gerakan ini tidak berarti petani tidak boleh menggunakan pupuk AN organik (pupuk kimia), namun dalam pengelolaan usahataninya petani masih bisa menggunakan pupuk an organik (pupuk kimia) sesuai ketentuan dengan menerapkan konsep pemupukan berimbang.
“Berbagai persoalan yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian di sulawesi tenggara seperti fenomena iklim yang tidak menentu, keterbatasan benih bermutu bersertifikat, ketersediaan dan harga pupuk anorganik yang semakin mahal, serta masalah organisme pengganggu tanaman, menjadikan sl genta organik menjadi sangat penting untuk dilaksanakan,” urainya.
“Genta organik diharapkan dapat menjadi suatu gerakan penggunaan bahan-bahan organik dalam berusaha tani, yang dilakukan secara bersama sama guna meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat/petani. Sekolah lapang merupakan bentuk sekolah yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan, yakni dilaksanakan di lahan petani peserta sl dalam upaya peningkatan produksi padi. Proses pembelajaran sekolah lapang didasarkan pada pendidikan orang dewasa yang dikemas dalam metode pembelajaran yang praktis, sistematis dan menarik,” tukas Rusdin.
Laporan: Rul R.